Yuk, Kenali Gejala Kolik pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kolik merupakan fenomena yang pastinya akan dialami oleh mayoritas bayi. […]

Kolik merupakan fenomena yang pastinya akan dialami oleh mayoritas bayi. Kolik merupakan kejadian dimana bayi menangis secara terus-menerus dan dalam waktu hingga berjam-jam. Kondisi ini tentunya membuat Bunda dan suami merasa khawatir atau bahkan frustasi. Apalagi, jika bayi menunjukkan gejala kolik di malam hari. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai penyebab, gejala kolik pada anak, sekaligus cara mengatasinya dari babyhuki.co.id

Yuk, Kenali Gejala Kolik pada Anak dan Cara Mengatasinya

Apakah Kolik Normal?

Salah satu hal yang sering membuat Bunda bertanya-tanya adalah: apakah gejala kolik pada anak merupakan hal yang normal? Jawabannya adalah, ya. Kolik sebenarnya bukan merupakan fenomena yang langka. Kejadian anak yang menangis terus-menerus ini ternyata sangat umum terjadi pada bayi yang berusia mulai dari 3 minggu. Frekuensi terjadinya kolik ini bisa muncul dalam rentang waktu lebih dari 3 jam sehari. Yang paling jarang adalah kolik terjadi selama 3 hari dalam seminggu. 

Sekali terpicu, bayi akan terus mengalami kolik hingga ia mencapai usia 12 minggu. Setelah itu, frekuensi terjadinya kolik pun akan menurun dengan sendirinya. Sehingga, sebenarnya Bunda tidak perlu merasa terlalu khawatir.

Penyebab Kolik

Apakah hal yang mengakibatkan kolik? Sayangnya, hingga saat ini masih belum ada penjelasan ilmiah yang pasti akan penyebab gejala ini. Beberapa ahli kesehatan bayi menduga bahwa kolik merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang tuanya. Misalnya, bisa jadi ia merasa tidak nyaman akibat perut yang kembung. Kondisi bayi yang kelaparan atau bahkan kekenyangan juga berpotensi mengakibatkan kolik. Overstimulasi juga bisa mengakibatkan bayi menangis histeris dalam waktu yang lama. 

Gejala Kolik pada Anak

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi kolik adalah mendeteksinya sejak dini. Dengan demikian, Bunda bisa langsung menenangkan si kecil. Supaya, tangisannya tidak berlangsung terlalu lama. Berikut adalah gejala kolik pada anak yang umumnya terjadi:

  • Bayi menangis dengan nada tinggi dalam jangka waktu yang sangat lama dan tanpa henti
  • Wajah bayi terlihat memerah karena tangisannya yang sangat keras
  • Saat menangis, bayi mengepalkan kedua tangannya
  • Kedua lutut ditarik ke perut 
  • Punggung bayi terlihat melengkung.

Ciri-ciri di atas merupakan gejala kolik pada anak yang sangat umum dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, Bunda patut waspada apabila kolik bayi juga disertai gejala berikut

  • Kolik tetap terjadi pada bayi yang berusia 4 bulan
  • Suara tangis bayi memiliki nada yang sangat tinggi di atas rata-rata
  • Bayi mengalami diare atau perut kembung setelah mengkonsumsi susu sapi (tanda ia mengalami intoleransi laktosa)
  • Berat badan bayi yang terlihat tidak bertambah
  • Saat diangkat, tubuh si kecil terlihat terkulai
  • Pola buang air kecil dan buang air besar yang tidak normal
  • Nafsu makan bayi menurun
  • Bayi terlihat kesulitan bernapas dengan beberapa bagian kulit yang kelihatan pucat atau membiru
  • Bagian ubun-ubun bayi kelihatan menonjol.

Cara Mengatasi Gejala Kolik pada Anak

Setelah mengetahui gejala kolik pada anak di atas, berikut adalah sejumlah solusi yang bisa Bunda coba:

  • Gendong bayi dan usap-usap punggungnya secara lembut untuk menenangkannya
  • Menggendong bayi dengan menggunakan bedongan dari kain atau selimut
  • Mandikan si kecil dengan menggunakan air hangat
  • Tempatkan bayi pada tempat tidur goyang atau bouncer untuk membuatnya lebih rileks dan cepat terlelap
  • Pijat perut bayi menggunakan minyak telon dengan lembut.

Semoga ulasan mengenai gejala kolik pada anak dan cara mengatasinya di atas bermanfaat untuk Bunda. Untuk mencegah kolik gara-gara masalah pencernaan, Bunda bisa memberikan susu menggunakan dot orthodontic dari Baby Huki. 

Salah satu caranya adalah dengan menyusui si kecil menggunakan dot orthodontic dari Baby Huki. Dot ini dibuat secara khusus agar dapat memberikan kenyamanan maksimal saat bayi menyusui. Bentuk Dot Orthodontic Baby Huki pipih gepeng dan sudah teruji klinis sesuai dengan rongga mulut bayi sehingga tidak mengganggu pertumbuhan gigi dan gusi. Sehingga, Bunda tidak perlu khawatir bayi akan mengalami ketergantungan menyusu pada dot. Bentuk dot yang juga menyerupai puting ibu juga terasa natural di mulut bayi. 

Dot yang lentur bantu mencegah terjadinya maloklusi saat gigi bayi mulai tumbuh. Tak hanya maloklusi dot orthodontic dari baby Huki juga mencegah bayi bingung puting, anti tersedak, anti kolik.

Dot ini dirancang secara khusus untuk menunjang kenyamanan bayi selama menyusui melalui botol dot. Bunda bisa mendapatkan dot susu dari BABY HUKI ini lewat platform Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

TERBARU